Sabtu, 22 Oktober 2011

PEMISAHAN JENIS SAMPAH

Pemisahan Jenis Sampah
Rachman Riyadi, S.Pd
Guru MI Darwata Sikampuh. Kab. Cilacap

Pendahuluan
Melihat keaadaan Madrasah yang bersih dan Indah, terasa di dalam hati sangat menyejukan dan menyengkan. Dengan kondisi yang seperti ini, sangat mendukung sekali dalam proses KBM (kegiatan belajar mengajar). Keaadaan yang sangat mengembirakan lagi adalah para siswa sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya, kalau semua siswa sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya di Madrasah, tentunya ini akan menjadi sebuah kebiasaan pada saat siswa pulang ke rumah dan berbaur dengan lingkungan masyarakat. Seandainya semua Madrasah membiasakan siswanya membuang sampah pada tempatnya, akan sedikit mengurangi permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa ini.

Bangsa Indonesia menghadapi menghadapi masalah lingkungan yang sangat sulit terpecahkan, khususnya dalam bidang pengaturan dan pengelolaan sampah. Sampah merupakan masalah yang tak ada habisnya, karena selama kehidupan masih ada, maka sampah pasti akan selalu diproduksi. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk, semakin bertambahnya jumlah penduduk, semakin bertambah pula jumlah sampah yang dihasilkan.

Dalam hal ini, akan dibahas mengenai pemanfaatan/pengelolaan sampah dalam lingkungan Madrasah. Dengan pemanfaatan/pengelolaan sampah, bisa digunakan sebagai proses pendidikan secara langsung kepada siswa-siswi di Madrasah dan juga ikut membantu menyelamatkan bumi ini dari kehancuran.  

Pengertian  sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau becacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau dibuang. (kamus istilah lingkungan, 1994). Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982). Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai. (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996).

Jenis-jenis sampah
Sampah seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu pandangan hingga kesehatan. Ada beberapa macam sampah, antara lain berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah/sampah padat berdasarkan asalnya dapat digolongkan menjadi menjadi dua, yaitu :
1.       Sampah Organik
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah ini pada tingkatan Madrasah/sekolah, misalnya daun-daun.

2.       Sampah Anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan alumunium. Sebagai zat anoragnik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah yang dihasilkan oleh Madrasah/Sekolah sebagian besar merupakan bahan anorganik. Misalnya berupa plastik, kertas, sedotan, botol, botol plastik, kaleng, dan tas plastik.

Pemisahan jenis sampah
Apa yang dapat dilakukan terhadap sampah-sampah yang tiap hari dihasilkan oleh Madrasah? Pertanyaan sederhana namun memiliki jawaban yang rumit, karena sampai sekarang Madrasah masih kesulitan untuk mengelola sampah, padahal sampah itu tiap hari dihasilkan, kecuali hari-hari libur. Sebuah madrasah langsung memanfaatkan sampah untuk di daur ulang, kemungkinannya terlalu sulit. Untuk itu, solusi yang mudah adalah pemisahan jenis sampah. Sebelum mempraktikan pemisahan jenis sampah, langkah yang pertama adalah mengenali dulu jenis-jenis sampah yang dihasilkan oleh sebuah madrasah. Umumnya sebuah madrasah memproduksi sampah anorganik, seperti plastik dan kertas. Sebagian kecil sampah oragnik, seperti daun-daun dan sisa makanan. Setelah mengenali jenis-jenis sampah, barulah melakukan pemisahan jenis sampah. Sebagai contohnya adalah pemisahan jenis sampah yang sudah dipraktikan di MI Darwata Sikampuh.

MI Darwata Sikampuh telah mempraktikan pemisahan jenis sampah dari bulan November 2010 sampai sekarang. Pemisahan jenis sampah di MI Darawata Sikampuh, bukanlah berdasarkan jenis sampah organik maupun anorganik, tetapi berdasarkan sampah yang bisa dijual atau tidak bisa dijual. Kalau memisahkan sampah berdasarkan sampah itu bisa dijual atau tidak bisa dijual, itu memiliki banyak sekali manfaat yang akan didapatkan untuk madrasah. Manfaat yang akan didapatkan adalah sebagai berikut :
1.       Siswa/peserta didik secara tidak sadar akan mendapatkan pengalaman tentang manfaat sampah.
2.       Madrasah akan mendapat pendapatan kewirausahaan (dari penjualan sampah)
3.       Siswa/peserta didik akan mendapatkan pengalaman Kecakapan Hidup (siswa setelah lulus madrasah, seandainya tidak melanjutkan sekolah lagi, siswa tersebut bisa hidup mandiri)
4.       Mengurangi pencemaran lingkungan
5.       Memanfaatkan sampah agar tidak terbuang cuma-cuma

Kelebihan pemisahan jenis sampah dibandingkan dengan mendaur ulang sampah :
1.       Pemisahan jenis sampah ini, tidak membutuhkan tenaga yang berat.
2.       Biaya untuk memiskan jenis sampah ini, sangatlah murah.
3.       Pemisahan jenis sampah ini,  lebih mudah untuk dipraktikan di madrasah/sekolah
4.       Pemisahan jenis sampah ini, tidak membutuhkan tekhnologi/alat yang mahal.

Untuk mengetahui sampah yang diproduksi oleh madrasah itu dapat dijual apa tidak dapat dijual, dengan cara melakukan kerjasama dengan penjual barang bekas(tukang rongsok). Madrasah hanya menyiapkan sempel sampah yang ada di madrasah, kemudian penjual barang bekas (tukang rongsok) yang akan memisahkannya dan menentukan kriterianya, mana yang dapat dijual dan mana yang tidak dapat dijual. Setelah itu barulah disosialisasikan kepada semua siswa untuk dapat dipraktikkan.

Contoh sampah yang dapat dijual :
1.       Kertas
2.       Kardus
3.       sedotan
4.       Botol
5.       Botol plastik
6.       Atum-atum
7.       Besi
8.       Seng
9.       Alumunium



Contoh sampah yang tidak dapat dijual :
1.       Daun-daun
2.       Ranting pohon/batang pohon
3.       Plastik-plastik
4.       Sisa-sisa makanan